mari berdansa pogo,,

Selasa, 21 April 2009

Ah, sudahlah!

Kemaren aku mampir ke Gramedia yang ada di dua pusat perbelanjaan berbeda di kota ini. Biasalah cuci mata. Liat buku dan liat yang bisa diliat. Tapi karena jualan utamanya Gramedia adalah buku, jadilah itu tujuan utamaku.

Sebenarnya ada dua beban setiap kali aku menyambangi toko buku yang satu ini; iri kenapa sampai saat ini aku belum bisa juga melihat namaku ada disampul depan salah satu buku yang dipamerin di Gramedia dan begitu banyaknya buku-buku yang bagus namun sayang tak sesuai dengan kondisi dompet. Buku yang ini bagus, ceritanya menarik, yang ini dapat penghargaan pula. Ahhh, kenapa belum bisa ku miliki semuanya?

Dari sekian banyak buku yang ada, tersebutlah beberapa buku yang sepertinya kompak membahas tentang sesuatu yang katanya sekarang ini lagi nge-booming abis; Facebook. Gaul ala Facebook, Berkawan via Facebook, Panduan Cepat Menguasai facebook dan sejenisnya di letakkan diposisi strategis.Tapi entah kenapa, sampai sekarang ini biarpun begitu banyak buku-buku yang membahas tentang fenomena facebook, pemberitaan tentang bagaimana efek facebook itu sendiri, sedikit pun tak membuatku tertarik untuk ikut mencobanya juga. Dan aku mensyukuri itu. Setidaknya blogwalking bagiku sudah cukup dijadikan calon tunggal untuk menghabiskan waktu dan uangku yang tak seberapa jumlahnya itu.

Sudahlah. Tak usah ku teruskan membahas tentang facebook. Toh, Mark Zuckerberg juga tak akan peduli aku tak terpengaruh akan temuannya itu. Dan kebetulan pula aku sudah menyiapkan untuk menyertakan dalam postingan kali ini betapa sedang kunikmati euforia yang meneduhan setiap kali melihat dan mendengarkan video klip single kedua Letto dari album Lethologica mereka; Senyumanmu. Gila, top abis nih lagu. Teduh, lagunya pas buat gombal-gambalan. Liriknya yang sederhana ditambah video klip yang menurutku keren, makin membuatku ingin melihatnya lagi.

Indah matamu
Gerai rambutmu
Menunjukkan itulah keindahan

Yang memberikan
Bentuk senyuman
Sebentuk usapan
Kepada hati

*
Sinar wajahmu
Lembut katamu
Sepertinya mampu
Menggubah dunia

Yang terasa
Begitu hampa
Semuanya sirna
Tanpa cinta

Kutemukan
Arti kerinduan
Dan kumengerti
Yang kucari

Reff :

Oh bukanlah
Cantikmu yang kucari
Bukanlah itu
Yang aku nanti
Tetapi ketulusan hati yang abadi

Kutahu
Mawar tak seindah dirimu
Awan tak seteduh tatapanmu
Tetapi kau tahu
Yang kutunggu hanyalah Senyumanmu

Jujur, sebenarnya musikku adalah punk dan ska. Tapi entah kenapa aku begitu menikmati setiap kali melihat video klip dari Letto ini yang sepertinya sejenis dengan video klip terdahulu mereka Permintaan Hati.

Ah, sudahlah. Punkers 'kan juga manusia yang sama dengan lainnya juga; terkadang ingin melow juga.

Senin, 13 April 2009

Gay Oh Gay

Seorang laki-laki berpacaran dengan perempuan; normal. Laki-laki atau perempuan jalan bareng sesamanya; normal, 'kan teman. Tapi kalau laki-laki atau perempuan jalan bareng sesamanya terus akhirnya pacaran, tinggal bersama, bahkan tanpa risih menunjukkan kemesraannya, pastilah ga' normal. Penyimpangan namanya.

Namun sayangnya, terima atau ga' terima, suka sesama jenis seperti udah lumrah di Indonesia. Banyak pengidapnya, terlebih dikota-kota besar. Ada perkumpulannya malah. Jujur aku heran; enaknya dimana sih?

Sosok gay yang paling mencuri perhatian belakang ini mungkin Si Jagal dari Jombang, Ryan. Kasus mutilasi yang akhirnya menjerat Ryan dengan hukuman mati, diakui sang jagal berlatar belakang cemburu. Kirain dengan vonis hukuman mati bisa membuat itu orang kembali normal. Eh, pas terakhir ngeliat di infotainment, tobat sih iya, tapi tetap aja kangen ma pacarnya yang "jeruk" juga.

Kok bisa ya?

Kadang aku ngejawab sendiri; Ya bisalah, karna mereka merasakannya. Sementara aku bertanya kenapa bisa, karna aku ga merasakannya.

Dan tak ku sangka, salah satu abang sepupu yang selama ini ku tau memiliki kelebihan dari segi pemikiran dan pendidikan, kabar terakhirnya udah tinggal berdua dengan seorang pria yang telah berkeluarga. Apa sih yang dicari tuh orang-orang? Broken home ku yakin penyebab utamanya.

Dan yang jauh lebih tak ku sangka, kirain suka sesama jenis itu cuman berlaku di manusia doank. Ga' taunya seekor gajah pun ada juga yang gay. Gajah?! Mau percaya, otak sehat ga' nerima. Ga' percaya, tapi 2 radio yang berbeda ngabarin hal itu. Di Polandia sana katanya.

Dan aku tak 'kan membuatmu menunggu perempuan. Saat ini juga ku katakan; tenanglah, aku normal.

Rabu, 01 April 2009

rs # 2

Dan kini ku sesali mengapa baru tersadari; mencintai apa yang dulu tak ku anggap.