mari berdansa pogo,,

Jumat, 29 Mei 2009

Skaku

Akan tetapi, akhirnya aku bisa merangkai judul-judul lagumu Tipe X;

Mozaik 1:
maukah kau dengar keluhanku indonesia sayang? terulang kembali sakit hati ini; lagi-lagi sendiri. "kita harus pisah," pintanya. sempat terfikir; keracunankah dia? sadar dong!!! oh, senja, sampaikan salam rinduku padanya. biar 'ngga penasaran lagi. tapi, sst... jangan sampai yang lain tahu. biarlah.... selamat jalan Caci, cacingku.

Mozaik 2:
hujan hanya sesaat ketika itu. dan saat cinta itu tiba, tak kusia-siakan waktu; kuungkap semua rasa. kau tahu bukan rayuan gombal. kau tahu bukan sekedar memuji. dan lagu ya... ya... ya...mu melambungkanku tinggi ke awan. tinggi, hingga burungpun memaki karna ku lampaui.
hanya saat itu. cukup saat itu saja. ternyata kamu bukanlah pacar yang baik. ternyata salah pilihku. dimana kau sembunyikan dia? dimana cinta!!! jangan jadi pecundang dong sayang! masa iya hanya karena cemburu? cemburukah kau akan kedekatanku dengan Prapto? lihatlah, siapa kini yang ngga' tahu diri?

Mozaik 3:
satu-satunya beban hidupku kini; inginnya ku semua mendengar. betapa inginnya aku teriakkan lantang; melati aku benci kamu. aku ajak jalan, "maafkan aku sayang, tugas kuliah lagi numpuk nih." aku terima. "biar kamu ngga' sendirian," alasanku menawarkan diri menemanimu di kemeriahan itu. "aku ngga' apa-apa koq sendirian," bantahmu mantap.
teman-teman x-friends ku bilang itu semua tanda-tanda patah hati. tapi tak kuhiraukan. dan ketika kini kau dengan seorang pria tampan pun, aku anggap candaan semata. aku yakin kamu cuma main-main. tapi nyatanya....
kenapa? katakan, beib. kenapa? jangan diam. haruskah ku kembali seperti dulu; menikmati mawar hitamku? atau kini kau juga seperti mereka; tak bisa menerima cinta sejenis kita.

3 komentar: